Story of David

David. Merindukan kekasihnya seperti pangeran kelimpungan mencari Cinderella yang lenyap jejaknya setelah pesta dansa. Lalu berakhir seolah hilang ingatan dan terdampar di kubangan anggur yang perlahan-lahan menghisapnya kebawah tanpa ia sadari.

“Siapakah aku? Mengapa aku berada dsini ? Dimana Cinderella-ku yang kecantikannya tak bisa selesai diceritakan oleh seribu penyair ?” ratapnya.

“Dia disana !” suara tanpa wajah.

“Dimana ?! Tak bisakah ia yang menghampiriku?”

“Disana. Ia sedang menunggumu. Cinta tak bisa direnggut dengan berdiam diri seperti halnya katak tak bisa mencapai danau yang mmancarkan bayangan bulan tanpa menghancurkan tempurungnya. Bakar Sarangmu. Bangkit ! Tampar wajahmu, David ! Jalanmu jalan menemukannya”…

Categories: Prosa? | Leave a comment

Post navigation

Leave a comment